LAPORAN BACAAN 9
LAPORAN BACAAN
OLEH: RAHANETA DEWI
(11901068)
Identitas
Buku
Judul
: Strategi Pembelajaran
Penulis :
Haudi, S.Pd., M.M.,
D.B.A
Penerbit : Insan Cendekia Mandiri
Tebal :
136 Halaman
I.
PENDAHULUAN
Buku yang dilaporkan adalah buku yang berjudul Strategi
Pembelajaran yang ditulis oleh Haudi, S.Pd., M.M., D.B.A. Buku ini diterbitkan
pada tahun 2021dan dicetak di Sumatra Barat. Oleh penerbit Insan Cendekia Mandiri dengan tebal 136 halaman.
II.
LAPORAN BAGIAN BUKU
Buku yang dilaporkan adalah buku yang
berjudul Strategi Pembelajaran yang ditulis oleh Haudi, S.Pd., M.M.,
D.B.A. Buku ini diterbitkan pada tahun 2021dan dicetak di Sumatra Barat. Oleh
penerbit Insan Cendekia Mandiri dengan tebal 136 halaman. Disusun dengan komposisi materi yang sesuai
dengan kebutuhan pengetahuan dalam proses menyusun strategi pembelajaran dengan melakukan serangkaian kegiatan yang sistematis dalam
mengoptimalkan pembelajaran pada bidang strategi pembelajaran.
III.
LAPORAN ISI BUKU
Strategi
berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha agar
mencapai kemenangan pada suatu pertempuran. Strategi mulanya digunakan pada
lingkungan militer, namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang
memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran
yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran. Menurut Kemp strategi
pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang wajib dilakukan
pendidik dan peserta didik agar tujuan dari Pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Menurut J. R David strategi pembelajaran merupakan suatu
rencana yang berisi tentang rangkaian rangkaian kegiatan yang dibuat guna
mencapai tujuan pendidikan. Menurut dick and Carey, strategi pembelajaran merupakan
suatu kelompok materi dan langkah atau tahapan pembelajaran yang digunakan
bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar peserta didik. Pendapat dari
Moedjiono, strategi pembelajaran merupakan kegiatan pendidik untuk memikirkan
dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen
pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu pendidik menggunakan langkah
tertentu.
Merujuk dari
beberapa pendapat di atas strategi pembelajaran dapat dimaknai secara sempit
dan luas. Secara sempit strategi mempunyai kesamaan dengan metode yang berarti
cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan. Secara luas strategi
dapat diartikan sebagai suatu cara menetapkan keseluruhan aspek yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian pembelajaran.
Menurut Mansur terdapat empat konsep dasar strategi pembelajaran:
1. Mengidentifikasi serta menerapkan
tingkah laku dari kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai
tuntutan dan perubahan zaman.
2. Mempertimbangkan dan memilih
sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur,
metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4. Menetapkan norma-norma dan batas
minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat
dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar
mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik Untuk penyempurnaan sistem
instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Ada beberapa istilah dalam pembelajaran
yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah:
1. Model pembelajaran
Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. dalam pengertian
lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda
sesungguhnya. Dalam istilah selanjutnya, istilah model digunakan untuk
menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar
pemikiran adalah kerangka konseptual Dan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran, beserta para guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar titik Dengan demikian,
aktivitas belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang
tersusun secara sistematis. Maka pengertian di atas dapat dipahami bahwa:
a. Model pembelajaran merupakan kerangka
dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh beragam muatan mata pelajaran, sesuai
dengan karakteristik kerangka dasarnya,
b. Model pembelajaran dapat muncul dalam
beragam bentuk dan variasinya sesuai dengan landasan filosofis dan pedagogis
yang melatarbelakanginya.
Dengan demikian, maka model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
daripada pendekatan, strategi, metode atau prosedur. Model pembelajaran adalah
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas, atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Joyce menyatakan bahwa setiap model
pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik
sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Menurut Kardi dan Nur, model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus
yang membedakan dengan strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut
ialah:
a. Rasional teoritis logis yang disusun
oleh para pencipta.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan
bagaimana peserta didik belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
c. Tingkah laku pembelajaran yang
diperlukan agar mobil tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkaran belajar yang diperlukan agar
tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
2. Pendekatan pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki
beberapa arti, diantaranya diartikan dengan pendekatan. Menurut Gladene
Robertson dan Hellmut Lang pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi dua
pengertian yaitu pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap, dan pendekatan
pembelajaran sebagai bahan kajian yang terus berkembang.
Pendekatan pembelajaran sebagai dokumen tetap dimaknai sebagai suatu
kerangka umum dalam praktek profesional guru, ya itu serangkaian dokumen yang
dikembangkan untuk mendukung pencapaian kurikulum. Hal tersebut berguna untuk:
a.) Mendukung kelancaran guru dalam proses
pembelajaran
b.) Membantu para guru menjabarkan
kurikulum dalam praktik pembelajaran di kelas,
c. Sebagai panduan bagi guru dalam
menghadapi perubahan kurikulum,
d. Sebagai bahan masukan bagi para penyusun
kurikulum untuk mendesain kurikulum dan pembelajaran yang terintegrasi.
3. Metode pembelajaran
Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat pengajaran
tertentu titik dalam pengertian Demikian maka metode pengajaran media salah
satu unsur dalam strategi pembelajaran. Unsur seperti sumber belajar, kemampuan
guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi, waktu
tersedia, kondisi kelas, dan lingkungan merupakan unsur-unsur yang mendukung
strategi pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran diantaranya: ceramah, demonstrasi,
diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, dan
symposium.
4. Teknik pembelajaran
Metode pembelajaran dijabarkan kedalam teknik dan gaya pembelajaran.
Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
5. Taktik pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya Individual.
Ada beberapa tahapan kegiatan pembelajaran
diantaranya:
1. Tahap prainstruksional
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang
ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar dan mengajar titik berikut
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa Pada tahapan
prainstruksional:
a. Guru menanyakan kehadiran siswa dan
mencatat Siapa saja yang tidak hadir.
b. Bertanya kepada siswa sampai dimana
pembahasan pembelajaran sebelumnya.
c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa di
kelas, atau siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang diberikan sebelumnya.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang
telah dilaksanakan sebelumnya.
e. Mengulang kembali bahan pelajaran yang
lalu secara singkat, tapi mencakup semua bahan aspek yang telah dibahas
sebelumnya.
2. Tahap instruksional
Tahap kedua ini adalah tahap pengajaran atau tahap inti, yakini tahapan
memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum
dapat diidentifikasi beberapa kegiatan dalam tahap inti seperti:
a. Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran
yang harus dicapai siswa.
b. Menuliskan pokok materi yang akan
dibahas hari itu yang diambil dari buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Membahas pokok materi yang telah
dituliskan.
d. Pada setiap pokok materi yang dibahas
sebaiknya diberikan contoh-contoh konkrit.
e. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk
memperjelas pembahasan setiap pokok materi yang telah diperlukan.
f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok
materi.
3. Tahap evaluasi dan tindak lanjut
Tahap yang ketiga adalah tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut
dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan tahapan ini ialah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dari tahap kedua.Ketiga tahap yang telah dibahas di atas, merupakan satu rangkaian
ke-giatan yang terpadu, tidak terpisahkan satu sama lain. Guru dituntut untuk
mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga
rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh. Di sinilah letak
ke-terampilan profesional dari seorang guru dalam melaksanakan strategi
menga-jar. Kemampuan mengajar seperti dilukiskan dalam uraian di atas secara
teo-retis mudah dikuasai, namun dalam praktiknya tidak semudah seperti digam-barkan.
Hanya dengan latihan dan kebiasaan yang terencana, kemampuan itu dapat
diperoleh.
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya suatu proses pembelajaran titik komponen pendidikan
berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan yang menentukan berhasil
atau tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk
berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen
tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen pembelajaran adalah kumpulan dari
berbagai item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting
dalam proses belajar mengajar.
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau
terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari 6 komponen. Berikut akan
kami Uraikan satu persatu komponen-komponen tersebut.
1. Tujuan Pendidikan
Tingkah laku manusia, secara sadar maupun tidak sadar tentu berarah pada
tujuan. Demikian juga halnya tingkah laku manusia yang bersifat dan bernilai
pendidikan. Keharusan terdapatnya tujuan pada tindakan pendidikan didasari pada
ilmu pendidikan yang normatif dan praktis titik sebagai ilmu pengetahuan
normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah titik2 norma-norma atau
ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia.
Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan atau pendidik maupun guru
ialah menanamkan sistem norma tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada
dasar-dasar filsafat yang dijunjung oleh lembaga pendidikan dan pendidik dalam
suatu masyarakat.
2. Peserta didik
Peserta didik biasanya digunakan untuk seseorang yang mengikuti suatu
program pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya, di bawah
bimbingan seorang atau beberapa guru.
3. Guru/Pendidik di sekolah
Kata guru berasal dari bahasa Sansekerta guru yang juga berarti guru,
tetapi arti harfiahnya adalah berat yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam
bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidikan profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Guru sebagai pendidik di sekolah yang secara
langsung maupun tidak langsung mendapat tugas dari orang tua atau masyarakat
untuk melaksanakan pendidikan titik karena itu kedudukan guru sebagai pendidik
dituntut memenuhi persyaratan baik persyaratan pribadi maupun persyaratan
jabatan.
4. Orang tua dan lingkungan masyarakat
Kedudukan orang tua sebagai pendidik, merupakan pendidik yang kodrati
dalam lingkungan keluarga titik artinya orang tua sebagai pendidik utama dan
berlandaskan pada cinta kasih keluarga atau anak yang lahir dari lingkungan
keluarga mereka. Selain orang tua dan guru, pemimpin masyarakat dan pemimpin
keagamaan merupakan pendidik juga. Peran pemimpin masyarakat menjadi pendidik
didasarkan pada aktivitas pemimpin dalam mengadakan pembinaan atau bimbingan.
keagamaan sebagai pendidik, tampak pada aktivitas kerohanian manusia.
5.
interaksi edukatif pendidik dan anak didik
Proses pendidikan bisa terjadi apabila terdapat interaksi antara
komponen-komponen pendidikan. Terutama interaksi antara pendidik dan anak
didik. Interaksi pendidik dengan anak didik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan titik tindakan yang dilakukan pendidik dalam
interaksi tersebut mungkin berupa tindakan berdasarkan kewibawaan, tindakan
berupa alat pendidikan dan metode pendidikan.
Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu
proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik, metode-metode tersebut
antara lain: metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode
demonstrasi, metode eksperimen, dan isi pendidikan.
Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang
lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilan dalam
mencapai tujuan pendidikan. Tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum
guru juga sebagai pengembang kurikulum. Bagi guru memahami kurikulum merupakan
suatu hal yang mutlak.
Komentar
Posting Komentar