Laporan Bacaan 2

 

 

 

LAPORAN BACAAN

OLEH: RAHANETA DEWI

(11901068)

 

Identitas Buku

Judul       : Evaluasi Pembelajaran Sebuah Pengantar

Penulis    : Ahmad Maksum, S.Pd., M.Pd

Penerbit  : STAIN Pontianak Press

Tebal      : 204 Halaman

 

I.                   PENDAHULUAN

 

Buku yang dilaporkan adalah buku yang berjudul Evaluasi Pembelajaran Sebuah Pengantar yang ditulis oleh Ahmad Maksum, S.Pd., M.Pd. Buku ini diterbitkan pada tahun 2013 dan dicetak di Pontianak oleh penerbit STAIN Pontianak Press dengan tebal 204 halaman.

 

Buku ini menjelaskan tentang konsep dasar evaluasi baik secara teoritik maupun pragmatik.

Materi dalam buku ini disajikan dalam beberapa bab yang selalu didahului oleh penjelasan isi bab dan tujuan instruksional yang dapat dijadikan patokan oleh pembaca untuk memahami materi setiap subbab. Adapun cakupan materi secara umum yang dibentangkan dalam buku ini antara lain: Konsep dasar evaluasi pembelajaran, ruang lingkup, karakteristik dan pendekatan evaluasi pembelajaran prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran, dan pengembangan alat evaluasi jenis tes.

II.                LAPORAN BAGIAN BUKU

Buku Evaluasi Pembelajaran Sebuah Pengantar yang ditulis oleh Ahmad Maksum, S.Pd., M.Pd. Buku ini diterbitkan pada tahun 2013 dan dicetak di Pontianak oleh penerbit STAIN Pontianak Press dengan tebal 204 halaman. Disusun dengan komposisi materi yang sesuai dengan kebutuhan perkuliahan di Perguruan tinggi khususnya LPTK yang menunjang kompetensi profesionalnya sebagai tenaga pengajar baik di level sekolah dasar maupun sekolah menengah.

 

            Bab I: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

                 Bab I menyajikan tentang Konsep dasar evaluasi pembelajaran. Penjelasan bab ini dimulai dengan pendahuluan gagasan Konsep dasar evaluasi pembelajaran,  Salah satu kompetensi yang harus dikuasai adalah evaluasi pembelajaran. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai guru dalam pembelajaran yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan Penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi pembelajaran.

                Selanjutnya penulis menjelaskan tentang pengertian evaluasi, tes, pengukuran, dan penilaian, yaitu:

Dalam sistem pembelajaran ( maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran titik hasil yang diperoleh dapat dijadikan umpan balik (feed-back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti.

Istilah tes berasal dari bahasa Latin testum yang berarti buah piring atau Jambangan dari tanah liat. Istilah tes ini kemudian dipergunakan dalam lapangan Psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu titik kata sesuatu bisa berarti peserta didik guru, gedung sekolah, meja belajar, white board, dan sebagainya. Dalam proses pengukuran tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes atau non tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Dalam bidang pendidikan, psikologi, maupun variabel-variabel sosial lainnya, kegiatan pengukuran biasanya menggunakan tes.

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah evaluation. Dalam proses pembelajaran penilaian sering dilakukan guru untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai peserta didik. Artinya, penilaian tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja tetapi bersifat menyeluruh yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan penilaian terhadap suatu hasil belajar sangat bermanfaat untuk membantu peserta didik merefleksikan apa yang mereka ketahui, bagaimana mereka belajar, dan mendorong tanggung jawab dalam belajar. Keputusan penilaian dapat dibuat oleh guru, sesama peserta didik atau oleh dirinya sendiri.

 

                Selanjutnya penulis menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan evaluasi dengan penilaian, yaitu:

Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai suatu. Disamping itu, alat yang digunakan untuk mengumpulkan Datanya juga sama. Sedangkan Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja, seperti prestasi belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal, yakini orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem pembelajaran yang bersangkutan. Misalnya, guru menilai prestasi belajar peserta didik, supervisor menilai kinerja guru, dan sebagainya. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem ( sistem pendidikan, sistem kurikulum, sistem pembelajaran) dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal ( evaluasi internal) tetapi juga pihak eksternal ( evaluasi eksternal), seperti konsultan mengevaluasi suatu program. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan test merupakan salah satu alat pengukuran. Pengukuran lebih membatasi kepada gambaran yang bersifat kuantitatif tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Disamping itu, evaluasi dan penilaian pada hakekatnya merupakan suatu proses membuat keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan kepada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan kepada hasil pengamatan dan wawancara.

                Selanjutnya penulis menjelaskan tentang kedudukan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu:

Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistematik yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Dalam proses pembelajaran guru akan mengatur seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran, termasuk proses dan hasil belajar yang berupa "dampak pengajaran". Peran peserta didik adalah bertindak belajar,, yaitu mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar yang digolongkan sebagai "dampak pengiring". Fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Secara keseluruhan fungsi evaluasi dapat dilihat dari: psikologis sosiologis, didaktis- metodis, kedudukan peserta didik dalam kelompok, taraf kesiapan peserta, bimbingan dan seleksi, dan administratif. Adapun fungsi teks dalam pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakini fungsi instruksional, fungsi administrative, dan fungsi bimbingan titik fungsi evaluasi pembelajaran adalah untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta untuk akreditasi titik fungsi penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi fungsi formatif, fungsi sumatif, fungsi diagnosis, dan fungsi penempatan.

Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah kontinuitas komprehensif, adil dan objektif, dan kooperatif. Prinsip-prinsip Penilaian proses dan hasil belajar adalah mengukur hasil hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas sesuai dengan kompetensi; sampel tingkah laku yang representative dari hasil belajar dan materi pembelajaran; mencakup jenis-jenis Instrumen penilaian yang paling sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan; direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar. Dilihat dari pembelajaran sebagai suatu program, maka valuasi Pembelajaran dapat dibagi menjadi lima jenis yaitu evaluasi perencanaan dan pengembangan evaluasi Monitoring evaluasi dampak evaluasi efisiensi ekonomis dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan Penilaian proses dan hasil belajar dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu penilaian formatif, Penilaian sumatif, penilaian dia; dan penilaian penempatan.

 

Bab II: Ruang Lingkup Karakteristik Dan Pendekatan Evaluasi Pembelajaran

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran terdiri atas: Program pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas terdiri atas kompetensi dasar mata pelajaran kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi lintas kurikulum, dan kompetensi tamatan.

Alat ukur dapat dikatakan baik jika valid, reliabel, praktis, deskriminatif, relevan, spesifik, representative, dan proporsional. Disamping itu, ada juga ciri-ciri evaluasi yang baik yaitu evaluasi dan hasil langsung, evaluasi dan transfer, dan evaluasi langsung dari proses belajar. Pendekatan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, yaitu komponen pembelajaran dan penafsiran hasil evaluasi. Berdasarkan komponen pembelajaran, pendekatan evaluasi dibagi dua yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan sistem. Berdasarkan penafsiran hasil evaluasi, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu criterion-referenced evaluation dan norm-referenced evaluation.

 

Bab III: Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

 

Dalam buku ini, prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran terdiri atas:

1.      Perencanaan evaluasi, yang meliputi: merumuskan tujuan evaluasi, menyusun kisi-kisi, menulis soal, uji coba dan analisis soal, merevisi dan merakit soal.

2.      Pelaksanaan evaluasi.

3.      Pengolahan skor dan penafsiran.

4.      Pelaporan hasil evaluasi.

5.      Pemanfaatan hasil evaluasi.

 

                Selanjutnya penulis menjelaskan tentang pengolahan data, yaitu:

Mengolah data berarti ingin memberikan nilai dan makna terhadap data yang sudah dikumpulkan. Jika datanya tentang prestasi belajar, berarti pengolahan data tersebut akan memberikan nilai kepada peserta didik berdasarkan kualitas hasil pekerjaannya. Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil evaluasi:

1.      Menskor, yaitu memberikan sekolah pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh peserta didik.

2.      Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu.

3.      Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka.

4.       Melakukan analisis soal ( jika diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.

 

Bab IV: Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes

 

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.

Tes dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Dilihat dari jumlah peserta didik, tes dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes kelompok dan tes perorangan. Dilihat dari kajian psikologi, tes dibagi menjadi 4 jenis, yaitu tes intelegensi umum, tes kemampuan khusus, tes prestasi belajar, dan tes kepribadian.

Jika dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes buatan guru, dan tes standar. Berdasarkan bentuk jawaban peserta didik, tes dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis tes lisan dan tes tindakan.

Tes tertulis dibagi menjadi dua bentuk, yaitu bentuk uraian dan bentuk objektif. Bentuk uraian dibagi lagi menjadi dua, yaitu bentuk uraian bebas dan bentuk uraian terbatas. Sedangkan bentuk objektif dibagi menjadi empat bentuk, Iya itu benar salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi atau jawaban singkat. Tes juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes kemampuan dan tes kecepatan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Bacaan 6

LAPORAN BACAAN 7