Laporan Bacaan 5

 

LAPORAN BACAAN

OLEH: RAHANETA DEWI

(11901068)

 

Identitas Buku

Judul       : Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar

Penulis    : Rinja Efendi, S.Pd.I., M.Pd, dan Delita Gustriani, S.Pd., M.Pd.

Penerbit  : CV. Penerbit Qiara Media

Tebal      : 88 Halaman

 

I.                   PENDAHULUAN

 

Buku yang dilaporkan adalah buku yang berjudul Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar yang ditulis oleh Rinja Efendi, S.Pd.I., M.Pd, dan Delita Gustriani, S.Pd., M.Pd. Buku ini diterbitkan pada tahun 2020 dan dicetak di Pasuruan, Jawa Timur. Oleh penerbit CV. Penerbit Qiara Media dengan tebal 88 halaman.

 

Materi dalam buku ini disajikan dalam beberapa bab yang selalu didahului oleh penjelasan isi bab dan tujuan instruksional yang dapat dijadikan patokan oleh pembaca untuk memahami materi setiap subbab. Adapun cakupan materi secara umum yang dibentangkan dalam buku ini antara lain: Konsep dasar manajemen kelas, pendekatan dalam manajemen kelas, manajemen lingkungan belajar, manajemen keuangan kelas, prosedur manajemen kelas dan rancangan manajemen kelas, iklim kelas, disiplin kelas, faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen kelas, komunikasi dalam pembelajaran, motivasi dalam manajemen kelas, dan manajemen psikososial.

II.                LAPORAN BAGIAN BUKU

 

Buku Manajemen Kelas Di Sekolah Dasar Sebuah Pengantar yang ditulis oleh Rinja Efendi, S.Pd.I., M.Pd, dan Delita Gustriani, S.Pd., M.Pd. Buku ini diterbitkan pada tahun 2020 dan dicetak di Pasuruan, Jawa Timur. Oleh penerbit CV. Penerbit Qiara Media dengan tebal 88 halaman.Disusun dengan komposisi materi yang sesuai dengan kebutuhan pengetahuan dalam pengelolaan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan melakukan serangkaian kegiatan yang sistematis dalam menciptakan dan memelihara lingkungan atau kondisi kelas yang kondusif dan menyenangkan sehingga dapat menunjang program pengajaran yang telah direncanakan sebelumnya serta dapat menimbulkan, meningkatkan serta mempertahankan motivasi belajar siswa sehingga diharapkan siswa dapat selalu aktif dalam melibatkan diri pada saat proses pembelajaran atau dapat berperan aktif pada proses pendidikan di sekolah.

 

            Bab I: Konsep Dasar Manajemen Kelas

                 Bab I menyajikan tentang Konsep Dasar Manajemen Kelas. Pada bab ini menjelaskan tentang Konsep-konsep dasar manajemen kelas, tujuan manajemen kelas, pentingnya manajemen kelas, sifat-sifat manajemen kelas, fungsi manajemen kelas, prinsip-prinsip manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan proses untuk mengontrol prilaku siswa. Dalam kaitan ini tugas guru yaitu menciptakan dan memelihara ketertiban suasana kelas. Lebih jelasnya manajemen kelas merupakan bagian integral pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak sendiri atas tindakannya. Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru. Tujuan manajemen kelas ini pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan dan pembelajaran. Tujuan manajemen kelas adalah:

a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang kondusif bagi siswa untuk belajar, mulai dari lingkungan belajar, kelompok belajar, sehingga dengan suasana kelas yang kondusif tersebut, memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.

b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran, menyediakan dan mangatur fasilitas belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan social,emosional dan intelektual siswa di dalam kelas, serta membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi , budaya dan sifat-sifat individunya.

 

Bab II: Pendekatan Dalam Manajemen Kelas

Guru sebagai pengelola kelas sudah menerapkan tiga pendekatan dalam pengelolaan kelas yaitu pendekatan kekuasaan, pendekatan pengajara,  pendekatan kerja kelompok.

1. Pendekatan Kekuasaan

Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 ) guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas.

2. Pendekatan Pengajaran

Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.

3. Pendekatan Kerja Kelompok

Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan kondisi – kondisi yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.

 

Bab III: Manajemen Lingkungan Belajar

Pada bab ini menjelaskan tentang manajemen lingkungan belajar merupakan pengelolaan lingkungan belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar tercapainya suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar dalam lingkungan belajar seperti yang diharapkan.

 

 

Bab IV: Manajemen Keuangan Kelas

            Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Manajemen keuangan sekolah adalah sesuatu yang sangat penting dalam mendukung kualitas pendidikan. Semua administrasi keuangan dan pertanggungjawabannya ditentukan oleh undangundang yang ada. Pengawasan yang rutin akan memberikan dorongan yang efektif dan kehatihatian dalam penganggaran keuangan sehingga penyelewangan keuangan dapat diminimalisir. Evaluasi dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan anggaran menjadi dasar untuk membuat perencanaan kedepan yang lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bab V: Prosedur Manajemen Kelas Dan Rancangan Manajemen Kelas

            Prosedur manajemen kelas adalah serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan lagi terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitan dengan tugas guru menyususun rancangan manajemen kelas  berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang  langkah-langkah manajemen kelas yang disusun secara sistematis berdasar pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi berlangsungnya kegiatan belajar siswa.

Manajemen kelas merupakan pangkal kegiatan yang dapat berdimensi preventif dan kuratif, sehingga perencanaan prosedur manajemen kelas kearah dimensi preventif dan kuratif itu, kesemuanya bermuara pada tujuan yang diharapkan. Tujuan itu adalah terciptanya kondisi serta mempertahankan kondisi optimal yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar.

 

Bab VI: Iklim Kelas

            Iklim kelas adalah kondisi atau suasana pembelajaran yang muncul akibat hubungan antara warga di dalam kelas dan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Indikator yang digunakan untuk mengukur iklim kelas meliputi: kekompakan siswa, dukungan guru dalam pembelajaran, keterlibatan siswa, penyelidikan, arahan tugas dari guru, kerjasama, dan kesetaraan. Menciptakan iklim kelas yang baik tujuannya adalah agar kegiatan belajar mengajar tertata, terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien. Jika kondisi tersebut telah tercipta dengan kondusif maka guru dengan mudah mempengaruhi siswa untuk belajar dan menyampaikan materi yang diajarkan dengan efektif. Suatu proses pembelajaran di sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan ataupun siapa yang mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut diajarkan Bagaimana guru menciptakan iklim kelas (Classroom Climate) dalam proses pembelajaran tersebut.

Bab VII: Disiplin Kelas

            Disiplin berasal dari kata disciple yang artinya belajar secara sukarela mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Pokok utama disiplin adalah peraturan. Peraturan adalah pola tertentu yang diterapkan untuk mengatur perilaku seorang. Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sabagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

            Selanjutnya, disiplin kelas adalah keadaan tertib dalam suatu kelas yang di dalamnya tergabung guru dan siswa taat kepada tata tertib yang telah ditetapkan.

Bab VIII: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Kelas

            Pemahaman mengenai faktor-faktor yang turut mempengaruhi manajemen kelas kiranya sangat penting untuk diketahui sebagai bekal kelak dalam menyukseskan pendidikan pada utamanya dan keberhasilan proses pembelajar khususnya. Beberapa faktor yang mempenaruhi perwujudan manajemen kelas, seperti Faktor Dinamika Kelas, kurikulum, gedung dan sarana kelas, guru atau Pengajar, dan murid.

 

Bab IX: Hambatan-Hambatan Dalam Manajemen Kelas

            Faktor penghambat pengelolaan kelas dapat muncul dari komponen-komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung. Secara umum dapat dikemukakan faktor-faktor yang dapat menjadi di penghambat dalam pengelolaan kelas adalah faktor yang bersumber dari: guru, peserta didik, sarana dan prasarana, kurikulum, dinamika kelas dan keluarga.

Bab X: Komunikasi Dalam Pembelajaran

            Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari guru kepada siswa untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Tujuan pendidikan akan tercapai jika prosesnya komunikatif.  

Bab XI: Memahami Siswa

            Memahami peserta didik, merupakan sikap yang harus dimiliki dan dilakukan guru, agar guru dapat mengetahui aspirasi/tuntutan peserta didik yang bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan program yang tepat bagi peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran pun akan dapat memenuhi kebutuhan, minat mereka dan tepat berdasarkan dengan perkembangan mereka. 

Bab XII: Motivasi Dalam Manajemen Kelas

            Motivasi belajar  merupakan daya  penggerak atau  pendorong  yang mengarahkan  perilaku siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Motivasi belajar cukup berpengaruh besar terhadap tercapai  atau tidaknya hasil  belajar siswa.  Sesulit apapun proses  pembelajaran akan dengan mudah dilakukan bilamana siswa memiliki motivasi yang tinggi.

 

Bab XIII: Manajemen Psikososial

            Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupannya termasuk aspek sosial. Segala macam aspek yang mencakup hubungan sosial dengan kawan, orangtua, ataupun guru bisa disebut dengan aspek psikososial. Hubungan antara lingkungan psikologi dan sosial dengan perkembangan murid timbul karena adanya beberapa kebutuhan perkembangan tertentu yang sangat bergantung dari kondisi-kondisi sosial. Tiap individu mempunyai pembawaan sendiri-sendiri yang satu sama lain berbeda. Dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, manusia selalu mengadakan reaksi. Hal-hal tersebut secara tidak langsung membawa pengaruh-pengaruh dalam lingkungan kelas (seperti kelainan dan gangguan kelas) yang secara langsung akan menjadi penghambat dalam pengelolaan kelas.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Bacaan 6

Laporan Bacaan 2

LAPORAN BACAAN 7